Jumat, 08 Januari 2016

Wisata Baru Wonosobo

Dieng ataupun Wonosobo merupakan daerah pegunungan yang memiliki hawa sejuk. Daerah ini memang kaya akan obyek wisata alamnya. Tidak hanya gunung,kawahtelaga atau sunrise saja yang dapat Anda saksikan. Tepatnya di musim kemarau seperti Bulan Juli hingga September di area Kabupaten Wonosobo muncul obyek wisata baru yaitu obyek wisata Lubang Sewu. Jadi ketika Anda mengunjungi Dieng di musim kemarau mampirlah untuk menyaksikan destinasi wisata Lubang Sewu yang telah terdaftar sebagai obyek wisata menarik di Wonosobo.

Obyek wisata Lubang Sewu memang baru di kenal oleh kalangan masyarakat lokal di Bulan Agustus lalu 2015. Berawal dari share foto selfie di media social seperti instagram, tempat yang jarang disentuh wisatawan baik lokal ataupun luar daerah ini menjadi sesak ketika akhir pekan tiba. Tempat ini menjadi obyek wisata favorit kalangan anak-anak muda yang gila foto atau selfie. Lubang Sewu termasuk kedalam wisata musiman karena hanya ada ketika musim kemarau saja seperti di bulan Agustus dan September. Ada fenomena alam unik dapat disaksikan disini yaitu batu-batu yang membentuk batu karang seperti batu karang yang ada di pantai dengan seribu lubang dan membentuk seperti pahatan-pahatan atau ukiran alami. Batu-batu karang ini terletak di tepi bendungan, bukan pantai karena Wonosobo daerah pegunungan yakni di area waduk buatan yang bernama Waduk Wadaslitang. Waduk Wadaslintang merupakan waduk terluas di Kabupaten Wonosobo yang berbatasan dengan Kabupaten Kebumen. Nah bebatuan yang membentuk karang dengan seribu lubang inilah menjadi buruan para wisatawan pecinta selfie atau fotografi. Jika dilihat sekilas memang tampak menarik. Batu-batu besar dengan berbagai bentuk menjadi background landscape di obyek wisata Lubang Sewu apalagi di kombinasikan dengan genangan air di Waduk Wadaslintang serta area perbukitan hijau disekitarnya.

Obyek wisata menarik Lubang Sewu atau dalam bahasa Indonesianya Lubang Seribu ini terletak di Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo dan tepatnya di area Waduk Wadaslintang. Wadaslintang merupakan waduk terluas di Kabupaten Wonosobo yang berbatasan dengan Kabupaten Kebumen. Nah bebatuan yang membentuk karang dengan seribu lubang inilah menjadi buruan para wisatawan pecinta selfie atau fotografi. Jika dilihat sekilas memang tampak menarik. Batu-batu besar dengan berbagai bentuk menjadi background landscape di obyek wisata Lubang Sewu apalagi di kombinasikan dengan genangan air di Waduk Wadaslintang serta area perbukitan hijau disekitarnya.Untuk menuju tempat ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda 4 atau roda 2, arahnya menuju perbatasan antara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Kebumen. Rute dari arah Wonosobo yakni melewati jalur antar propinsi menuju Kabupaten Banjarnegara, sebelum melewati tugu perbatasan Banjarnegara beloklah ke kiri di pertigaan Desa Sawangan tepatnya di lampu lalulintas dan cari arah menuju Kecamatan kaliwiro dan Wadaslintang. Perjalanan dari Kabupaten Kota Wonosobo memang terbilang jauh yakni sekitar 43,8 km dengan perkiraan waktu 1 jam 10 menit.

(Sumber : http://obyekwisatadieng.com/)




Selasa, 05 Januari 2016

Kuliner Wonosobo


Siang teman... lama nggak posting nih hehe, setelah sebelumnya saya posting tempat wisata yang ada di Wonosobo nah sekarang saya mau posting makanan yang wajib dicoba jika berkunjung ke Wonosobo. Selamat membaca...
1.      Manisan Carica
Karika atau Carica, entah bagaimana cara membaca yang benar karena ada yang nyebut Karika dan ada juga yang nyebutnya Carica, tapi di label ditulis “Carica” yah asal bukan “Caca Marica” saja hehehe. Nggak tahu asal muasalnya kenapa buah asli Pegunungan Andes di Amerika Selatan sana bisa nyasar ke Dataran Tinggi Dieng, yang jelas buah yang termasuk keluarga pepaya ini hanya dapat tumbuh di pegunungan atau dataran tinggi di atas 1400 m dpl, makanya disebut Pepaya Gunung karena masih masuk dalam keluarga pepaya dan hidup di ketinggian. Tanaman Carica banyak di temui di pinggir jalan Wonosobo – Dieng.

Sebelum diolah jadi manisan rasa buahnya asam dan cenderung hampir tidak berasa tapi aromanya begitu kuat, harum, antara bau salak dan kelengkeng. Ah nanti di postingan berikutnya saya akan bercerita tentang kunjungan saya ke pabrik manisan carica. Yang jelas jangan lewatkan mencicipi manisan carica jika berkunjung ke Wonosobo.

2.      Purwaceng
Purwaceng bukan makanan sih tapi melainkan minuman herbal yang terbuat dari tanaman dengan nama yang sama.Khasiatnya bukan untuk menambah vitalitas pria saja kok, bisa juga untuk menghangatkan badan, menghilangkan rasa sakit, menurunkan panas, dan banyak lagi, iya itu hasil googling hahaha. Ya kayak minuman berenergi macam kratingdaeng gitu.


Sebenarnya saya penasaran dengan bentuk tanaman dan rasa aslinya, yang saya minum adalah hasil olahan dan sudah dicampur gula dan susu. Tinggal sobek, tuang, seduh air panas, dan minum. Dasarnya saya suka rasa jamu jadi lidah saya bisa menerima rasa purwaceng tapi karena sudah olahan begitu rasa jamunya nggak begitu kuat, masih menang rasa jamu beras kencur mbok-mbok.

3.      Mie Ongklok
Mie direbus bersama sayuran kol dan kucai dengan menggunakan keranjang kecil dari bambu yang disebut Ongklok, makanya namanya Mie Ongklok. Disajikan dengan siraman kuah yang terbuat dari tepung tapioka yang dicampur gula jawa dan ebi, selain itu juga diguyur dengan bumbu kacang. Rasanya? Manis banget kayak saya. Saking manisnya saya berkali-kali minta cabe hijau tidak juga diantar, habis katanya. Pelengkap Mie Ongklok adalah Sate Sapi, Geblek semacam cilok goreng, dan Tempe Kemul. Cobain deh!


4.      Tempe Kemul
Tempe Kemul adalah juara dari segala juara kuliner di atas, saya memang fans berat gorengan haha. Tempe Kemul di Wonosobo itu beda dengan di Jawa Timur, kalau di tempat saya irisannya tebal tapi kalau di Wonosobo tempenya tipis, renyah, bonus tepungnya juga banyak. Nah saya lebih suka yang begitu. Jajanan khas ini mudah ditemui hampir di sudut kota, sepertinya Tempe Kemul sudah mendarah daging dan masuk sum sum tulang rakyat Wonosobo. Lebih nikmat lagi kalau dimakan hangat-hangat dengan cabe rawit hijau yang super pedas itu. Saya bisa loh makan 5 cabe dengan 1 biji tempe kemul, serius. Dan saya bisa makan 10 biji tempe kemul sendiri, ah itu sih saya memang rakus haha.

Happy traveling and happy eating!!!

Selasa, 24 November 2015

Batu Pandang

            Ada beberapa tempat untuk menyaksikan Telaga Warnadan Telaga Pengilon yakni bisa langsung melihat keindahan telaga langsung dari tepian. Tapi banyak orang yang mengasumsikan kurang seru jika hanya melihat di tepian telaga dan pastinya para wisatawan berpandangan lain telaga tersebut akan terlihat lebih elok jika dari tempat yang lebih tinggi. Untuk menyenangkan para wisatawan para pelaku wisata memilih tempat-tempat rekomendasi yang tepat untuk melihat Telaga Warna.



            Saat ini minat para wisatawan sangatlah tinggi untuk menjadikan Dieng sebagai tempat favorite mengisi liburan mereka maka tak heran saat tanggal merah atau weekend tiba Dieng dipenuhi banyak wisatawan. Makanya mereka semua mempunyai keinginan yang sama untuk melihat aneka obyek wisata Dieng seperti Telaga dari tempat yang istimewa. Ada 2 tempat istimewa untuk melihat Telaga Warna yakni Bukit Sidengkeng dan Batu Pandang. Nah Batu Pandang inilah yang memiliki trafik pengunjung paling banyak di banding dari Bukit Sidengkeng.

Bagaimana menuju ke Batu Pandang ?
            Batu Pandang terletak masih di kawasan Dieng Plateau area. Batu Pandang berada dekat dengan obyek wisata indoor tempat melihat film dokumentasi tentang Dieng yakni Dieng Plateau Theater. Bahkan jalan menuju Batu Pandang juga ada yang langsung dari area parkir Dieng Theater. Disinilah Anda akan merasakan kesejukan serta kedamaian dan ada pengalaman yang tidak di dapat seseorang yang tinggal di 
kota-kota besar yang disana hanya menemukan bangunan-bangunan tinggi serta polusi.



Pemandangan Apa yang Tersaji ?
            Anda akan menyusuri jalan setapak dengan kanan kiri jalan di penuhi perkebunan sayur mayur. Disitulah kita dapat mengetahui mana yang dinamakan tanaman kentang, seperti apa buah khas Dieng yang kondang sepanjang masa yakni carica  segarnya tanaman sayuran kubis, melihat secara detail tanaman khas Dieng seperti cabe raksasa Dieng yaitu cabe gendot serta cemilan enak tanaman kacang Dieng.
            Untuk menuju Batu Pandang hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit saja. Meskipun perjalanan agak menanjak tidak akan jadi masalah bahkan Anda akan lupa dengan kelelahan karena panorma alam yang disajikan sungguhlah luar biasa. Kawah Sikidang dengan kepulan asap putih juga terlihat dari Gardu Pandang. Bebatuan vulkanik dengan aneka bentuk juga terlihat di sana bahkan seperti di negeri film Avatar. Pemandangan luar biasa akan Anda lihat saat menyaksikan dua telaga berbeda warna berdekatan yang hanya di batasi pepohonan lebat.


            Pemandangan biasa sudah Anda dapatkan saat melihat dari tepian telaga akan tetapi pemandangan istimewa akan Anda saksikan disini. Ada beberapa titik yang akan memberikan keleluasaan bagi para pengunjung yang datang sehingga jika Anda hobi foto tidak akan terhalang oleh pengunjung lain. Warna dari Telaga Warna akan tampak kental dan pekat dengan warna dominan hijau saat siang hari tiba ketika sinar matahari penuh memantul ke permukaan air telaga. Disinilah di Batu Pandang Anda dapat berpose aneka gaya dengan background lanscape utama Telaga Warna, Telaga Pengilon, gunung prau. Jadikan liburan Anda ke Dieng lebih istimewa dengan mengunjungi tempat-tempat rekomendasi seperti Batu Pandang.
Selamat berkunjung Dieng menanti Anda.

Selasa, 10 November 2015



TELAGA WARNA DIENG

Telaga Warna Dieng adalah salah satu objek wisata yang berada di kawasan Dataran Tinggi DiengKabupaten WonosoboJawa Tengah. Telaga ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Wonosobo. Nama Telaga Warna sendiri diberikan karena keunikan fenomena alam yang terjadi di tempat ini, yaitu warna air dari telaga tersebut yang sering berubah-ubah. Terkadang telaga ini berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni seperti pelangi. Fenomena ini terjadi karena air telaga mengandungsulfur yang cukup tinggi, sehingga saat sinar Matahari mengenainya, maka warna air telaga nampak berwarna warni.
Telaga Warna berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut, dan dikelilingi oleh bukit-bukit tinggi yang menambah pesona keindahan alam sekitar telaga warna.Keindahan telaga warna akan lebih terasa jika pengunjung naik ke salah satu bukit yang mengelilingi telaga ini. Waktu yang paling tepat untuk mengunjungi telaga warna adalah saat pagi atau siang hari, karena pada sore hari, kabut tebal akan menutupi daerah sekitar telaga warna, sehingga pengunjung tidak dapat menikmati keindahan alamnya.
Telaga Warna Dieng

Harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan bersih membuat suasana Telaga Warna Dieng begitu memikat. Para wisatawan juga akan merasakan suasana mistis yang hening disempurnakan oleh kabut putih dan pepohonan yang rindang.
Di sekitar Telaga Warna Dieng tedapat beberapa gua yang juga patut untuk dikunjungi, seperti Gua Semar Pertapaan Mandalasari Begawan Sampurna Jati. Di depan gua ini terdapat arca wanita dengan membawa kendi. Gua ini juga memiliki kolam kecil yang airnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat kulit jadi lebih cantik. Ada juga Gua Sumur Eyang Kumalasari, dan Gua Jaran Resi Kendaliseto. Selain itu, ada pula Batu Tulis Eyang Purbo Waseso. Gua-gua di sekitar telaga warna ini sering dijadikan sebagai tempat meditasi.
Keberadaan Telaga Warna Dieng juga sangat berguna bagi masyarakat sekitar. Mereka menggunakan air dari telaga warna sebagai sumber irigasi untuk mengairi tanaman kentang yang menjadi komoditas utama di kawasan ini.
Akses menuju ke telaga warna dapat ditempuh dari pusat Kota Wonosobo dengan menggunakan kendaraan umum dari terminal Kota Wonosobo, dengan menempuh jarak sekitar 30 kilometer, atau selama 45 menit sampai 1 jam. Tetapi jika ingin menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kendaraan dalam keadaan baik. Hal ini disebabkan oleh medan jalan yang dilewati cukup berliku dan menanjak. Selain itu, di kanan dan kiri jalan berbatasan langsung dengan jurang yang cukup dalam.

Senin, 09 November 2015

Peta Kabupaten Wonosobo
Peta Kawasan Wisata Dieng

Peta Kota Wonosobo