Selasa, 05 Januari 2016

Kuliner Wonosobo


Siang teman... lama nggak posting nih hehe, setelah sebelumnya saya posting tempat wisata yang ada di Wonosobo nah sekarang saya mau posting makanan yang wajib dicoba jika berkunjung ke Wonosobo. Selamat membaca...
1.      Manisan Carica
Karika atau Carica, entah bagaimana cara membaca yang benar karena ada yang nyebut Karika dan ada juga yang nyebutnya Carica, tapi di label ditulis “Carica” yah asal bukan “Caca Marica” saja hehehe. Nggak tahu asal muasalnya kenapa buah asli Pegunungan Andes di Amerika Selatan sana bisa nyasar ke Dataran Tinggi Dieng, yang jelas buah yang termasuk keluarga pepaya ini hanya dapat tumbuh di pegunungan atau dataran tinggi di atas 1400 m dpl, makanya disebut Pepaya Gunung karena masih masuk dalam keluarga pepaya dan hidup di ketinggian. Tanaman Carica banyak di temui di pinggir jalan Wonosobo – Dieng.

Sebelum diolah jadi manisan rasa buahnya asam dan cenderung hampir tidak berasa tapi aromanya begitu kuat, harum, antara bau salak dan kelengkeng. Ah nanti di postingan berikutnya saya akan bercerita tentang kunjungan saya ke pabrik manisan carica. Yang jelas jangan lewatkan mencicipi manisan carica jika berkunjung ke Wonosobo.

2.      Purwaceng
Purwaceng bukan makanan sih tapi melainkan minuman herbal yang terbuat dari tanaman dengan nama yang sama.Khasiatnya bukan untuk menambah vitalitas pria saja kok, bisa juga untuk menghangatkan badan, menghilangkan rasa sakit, menurunkan panas, dan banyak lagi, iya itu hasil googling hahaha. Ya kayak minuman berenergi macam kratingdaeng gitu.


Sebenarnya saya penasaran dengan bentuk tanaman dan rasa aslinya, yang saya minum adalah hasil olahan dan sudah dicampur gula dan susu. Tinggal sobek, tuang, seduh air panas, dan minum. Dasarnya saya suka rasa jamu jadi lidah saya bisa menerima rasa purwaceng tapi karena sudah olahan begitu rasa jamunya nggak begitu kuat, masih menang rasa jamu beras kencur mbok-mbok.

3.      Mie Ongklok
Mie direbus bersama sayuran kol dan kucai dengan menggunakan keranjang kecil dari bambu yang disebut Ongklok, makanya namanya Mie Ongklok. Disajikan dengan siraman kuah yang terbuat dari tepung tapioka yang dicampur gula jawa dan ebi, selain itu juga diguyur dengan bumbu kacang. Rasanya? Manis banget kayak saya. Saking manisnya saya berkali-kali minta cabe hijau tidak juga diantar, habis katanya. Pelengkap Mie Ongklok adalah Sate Sapi, Geblek semacam cilok goreng, dan Tempe Kemul. Cobain deh!


4.      Tempe Kemul
Tempe Kemul adalah juara dari segala juara kuliner di atas, saya memang fans berat gorengan haha. Tempe Kemul di Wonosobo itu beda dengan di Jawa Timur, kalau di tempat saya irisannya tebal tapi kalau di Wonosobo tempenya tipis, renyah, bonus tepungnya juga banyak. Nah saya lebih suka yang begitu. Jajanan khas ini mudah ditemui hampir di sudut kota, sepertinya Tempe Kemul sudah mendarah daging dan masuk sum sum tulang rakyat Wonosobo. Lebih nikmat lagi kalau dimakan hangat-hangat dengan cabe rawit hijau yang super pedas itu. Saya bisa loh makan 5 cabe dengan 1 biji tempe kemul, serius. Dan saya bisa makan 10 biji tempe kemul sendiri, ah itu sih saya memang rakus haha.

Happy traveling and happy eating!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar